Pernahkah kau merasakan?
Bagaimana rasanya tersenyum,
Sangat lebar, dengan sabar dan tegar
Seakan-akan kau memang seperti itu
Padahal sungguh, hatimu menangis, terisak
Pernahkah kau melihat?
Hujan di luar sana, menemani sang langit senja
Seolah-olah percikannya mengenai dalam dinding-dinding hatimu
Yang telah basah tergenang oleh air mata tertahan
Pernahkah kau berlari menghadang badai?
Untuk menggapai pelangi yang kau impikan..
Telah jauh kau berlari, tanpa kenal lelah
Namun di saat selangkah lagi kau meraih keindahannya,
Kau tergelincir ke suatu jurang, dalam..
Kau tak berhati-hati
Dan kini kaupun harus mendaki lagi
Sambil mengumpulkan keping-keping cerita di mana semangat tersirat di dalamnya
Sambil merelakan butir-butir peluh dan air mata yang jatuh ke dasarnya
Pernahkah kau membayangkan?
Bagaimana rasanya saat tanganmu menggenggam sesuatu,
Dengan erat dan pasti.
Tapi ia tiba-tiba berubah layaknya es batu
Mencair perlahan di tanganmu..
Lalu kau menyaksikan genggamanmu terlepas,
Karena dingin, dan kau menggigil sambil memandangi semuanya
Pernahkah kau menemukan?
Sajadah yang suci itu tak pernah kering
Karena kau selalu menumpahkan air matamu di sana
Di setiap kali kau berkeluh kesah dan mengadu dalam sujudmu kepadaNya
Pernahkah kau membayangkan?
Bagaimana pilunya hatimu,
Saat orang-orang melihatmu tegar berdiri, seolah-olah tak terjadi apa-apa
Padahal kau tahu dengan jelas.. kau hanya berpura-pura!
Kau katakan pada mereka kau tahu akan melangkahkan kaki
ke arah mana selanjutnya
TAPI DI BALIK ITU SEMUA,
Kau sebenarnya bimbang,
bahkan takut untuk mulai menuliskan mimpi-mimpimu lagi
Kau seakan-akan lelah untuk berharap terlalu banyak kembali..
Pernahkan kau merasakan?
Bagaimana nikmatnya.. Saat senyuman orang-orang di sekitarmu
menjadi obat yang tak ternilai harganya
Saat rumput, bunga yang indah, dan burung-burung yang lincah beterbangan diatasnya
Seakan-akan menjadi alunan musik yang menghibur kegundahanmu
Seakan-akan semua hal yang kau lihat, dengar
dan rasakan di dunia ini,
di saat kau sadar ataupun terlelap,
Semua itu bagaikan kado terindah yang Allah berikan
Untuk menghapus air matamu
Untuk mengembalikan senyumanmu
Untuk mengokohkan kakimu agar dapat bangkit kembali
Pernahkah kau?
Pernahkah?
..
..
..
Alhamdulillah
aku,
pernah.
Oktafiani Tri Ananda
20 Desember 2012
nandaaa… Keep spirit naan.. > <9
iyaa kak dinaa, insyaAllah đŸ™‚
ini dibikinnya udah lama kok kak, seminggu yg lalu.. jadi skrg udah gak segalau itu.. ^^ hehe..